Nina Nursuhaniah

Mother, teacher, books lover, moviegoer, and traveller wanna be.... ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Pergi dan Tak Kembali

Tahun ini sekolah kami kehilangan beberapa guru terbaiknya. Tak tanggung-tanggung, guru yang mutasi berjumlah empat orang. Mereka merupakan orang-orang terbaik di bidangnya. Dedikasi mereka sudah tak diragukan lagi. Perjuangan mereka demi perkembangan dan kemajuan sekolah kami memang patut kami kenang.

Yang pertama mutasi, bernama Pak Wawan Setiawan, S.Pd. Beliau mengajar Matematika sejak ditempatkan di SMAN 1 Mande (Smande), sembilan tahun silam. Kepiawaiannya dalam hal administrasi sekolah, membuatnya diberi tugas tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum. Pembawaannya yang kalem membuatnya banyak disukai oleh para siswa, khususnya siswa perempuan, hehe. “Tak macam-macam,” begitu para siswi bilang. Beliau memutuskan untuk pindah ke SMAN 1 Cibeber bukan karena tak cinta lagi dengan Smande katanya, tetapi beliau ingin agar tempat kerjanya lebih dekat dengan rumah. Maklum jarak dari rumah beliau ke Smande cukup jauh, sekitar satu jam perjalanan jika ditempuh dengan motor.

Yang kedua, Ibu Brygetha Maria Ulfa, S.Pd. Beliau biasa dipanggil Bunda Getha. Beliau salah satu guru yang ikut berjuang sekaligus menjadi saksi perkembangan sekolah kami. Beliau merupakan pengajar yang sudah ada di Smande dari awal berdiri. Berjuang dari dari titik nol. Beliau pun master Matematika, sama dengan pak Wawan. Beliau pindah mengajar ke SMAN 1 Cianjur karena di sekolah tersebut kekurangan guru Matematika. Sebelumnya memang beliau pun sudah mengajar di sekolah tersebut. Jadi ketika jam Matematika berlimpah, maka beliau diminta untuk mengajar penuh waktu di sana. Bawaannya yang humble, nice, dan good listener, membuatnya sangat akrab dengan para siswa. Saya sering mendapati banyak siswa yang sering curhat dengan beliau. Padahal beliau bukan bagian dari Bimbingan Konseling (BK). Beliau bisa membuat banyak siswa merasa nyaman ketika bercerita.

Yang ketiga, Pak Fakhmi M. Noor, S.Pd. Sebetulnya, beliau belum terlalu lama bergabung dengan Smande. Baru dua tahun pelajaran. Beliau menjadi salah satu dari beberapa orang yang beruntung karena berhasil lulus tes CPNS. Karena ditempatkan di SMPN yang ada di Purwakarta, jadi beliau pun memutuskan untuk berhenti dari Smande.

Yang keempat, Bu Neng Siti Mulyani, S.Pd. Inilah guru paling junior di Smande. Kami biasa menyebutnya si bungsu, karena selain paling muda, bu Neng juga belum menikah. Bu Neng tercatat pernah mengahantarkan siswa siswi SMAN 1 Mande menjadi juara 3 lomba debat Sosiologi tingkat Nasional di UPI Bandung. Sebetulnya bu Neng tidak mutasi tapi berhenti karena ikut mendampingi suami yang berasal dari Karawang. Tetapi qadarullah, bu Neng langsung mendapatkan sekolah baru untuk berbagi ilmu Sosiologi yang dimilikinya.

Di dunia ini memang selalu ada yang datang dan pergi. Yang pergi, sudah pasti memiliki alasan yang tepat mengapa mereka memutuskan untuk meninggalkan tempat yang sudah membesarkannya. Saya yakin, mereka pergi bukan berarti tak cinta dan tak sayang lagi dengan tempatnya berjuang. Mutasi atau pindah memang hak setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) asal mampu melengkapi persyaratannya. Tetapi mutasi tidak boleh meninggalkan kesedihan yang panjang. Seyogyanya, mutasi harus memberikan semangat baru bagi yang pergi, pun yang ditinggalkan.

Akhir kata, semoga Pak Wawan, Bunda Getha, Pak Fakhmi, dan Bu Neng Siti selalu ada dalam lindungan Allah, di mana pun mereka mengabdi. Semoga karier mereka semakin cemerlang dan semakin sukses dalam bidangnya masing-masing. Saya pribadi sebagai rekan kerja, mengucapkan banyak terima kasih kepada mereka yang sudah menjadi rekan kerja sekaligus partner yang hebat selama di Smande. Semoga perjuangan, dedikasi, dan loyalitas mereka selama mengabdi di Smande menjadi amal ibadah yang dicatat Allah SWT. Aamiin ya rabbal alamin.

***RN***

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Salam kenal juga Bunda Hafni. Terima kasih apresiasinya.

14 Aug
Balas

semoga smande semakin hebat... amiin

14 Aug
Balas

Aamiin. Smande, We Can..

15 Aug

Aamiin ya Robbal Alamin. Barakallah. salam kenal, Bunda Nina

13 Aug
Balas



search

New Post