Nina Nursuhaniah

Mother, teacher, books lover, moviegoer, and traveller wanna be.... ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Maura

Maura

Hari ini aku mengawas ujian praktik (uprak) di kelas XII IPA 5. Uprak Writing mata pelajaran Bahasa Inggris aku mulai pukul 8.00 tepat. Sebelum aku membagikan kertas ujian, tak lupa aku meminta sang KM untuk memimpin baca doa. Setelah itu, aku persilakan para siswa untuk memulai menulis karangan. Para siswa pun langsung fokus dan anteng. Kelas yang tadinya sedikit gaduh berangsur menjadi sunyi dan hening. Aku segera berkeliling untuk meminta mereka menandatangani daftar absen uprak sambil sesekali kuperiksa hasil pekerjaan mereka.

Di meja siswa yang bernama Maura, langkahku terhenti agak lama. Kuperhatikan karangannya yang baru dua baris. Aku sedikit mengernyitkan kening. Merasa heran. Maura yang termasuk siswa pandai terlihat gelisah dan tak konsentrasi. Maura yang kemampuan Bahasa Inggrisnya baik, terlihat seperti kehabisan ide untuk melanjutkan karangannya. Aku dibuat penasaran, ingin segera menanyainya. Tapi, kutahan rasa penasaranku. “Akan kutunggu hingga siswa yang lain ke luar kelas,” gumamku dalam hati. Aku pun melanjutkan menghampiri meja yang lain.

Nadhif merupakan siswa pertama yang selesai mengerjakan Writing dan mengumpulkannya ke mejaku. Disusul oleh Nadila, Zhafira, dan Azhar serta siswa dan siswi lainnya. Kulirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kiriku. Pukul 8. 35 WIB. Itu artinya waktu untuk mengerjakan Writing tinggal 10 menit lagi. Kulihat tinggal lima siswa yang belum selesai, termasuk Maura. Segera kuhampiri mejanya. Kutanyakan mengapa Writing-nya baru lima baris. Dia pun hanya tersenyum simpul tanpa menjawab apa-apa. Penasaran, kutanya lagi mengapa karangannya baru sedikit. Aku sampaikan jika Maura yang kukenal, tak seperti ini. Dia selalu semangat jika diminta mengarang karena aku tahu hobinya memang menulis. Aku kaget ketika kulihat air matanya mulai menetes, membasahi pipinya yang sedikit pucat. “Maura lagi ada masalah Mis, jadi enggak bisa konsentrasi. Mamah dan Bapak, mau bercerai!”

***RN***

Tantangan Hari ke-8

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post