Nina Nursuhaniah

Mother, teacher, books lover, moviegoer, and traveller wanna be.... ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Nostalgia

Nostalgia

Sabtu pagi ini, aku dan suami meminta ijin kepada anak-anak untuk pergi berdua tanpa mereka. Kami berencana mengunjungi tempat penting. Tempat yang memiliki nilai sejarah dalam pernikahan dan hati kami. Biasanya jika datang ke tempat ini, rame-rame bersama anak-anak dan keluarga. Lebih seru. Tetapi khusus hari ini, kami datang karena ingin bernostalgia karena hari ini merupakan hari pernikahan kami yang ke-12.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bernostalgia merupakan kata kerja yang artinya melepaskan rindu setelah lama tidak bertemu. Bernostalgia adalah mengingat peristiwa-peristiwa manis yang pernah dialami pada masa lalu. Nostalgia berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu nostos, yang berarti kembali ke rumah dan algia, dapat diartikan sebuah kerinduan.

Tempat itu kami kunjungi pertama kali 12 tahun silam ketika kami baru sebulan menikah. Masih pengantin baru ceritanya. Masih belum dikaruniai anak. Jadi masih bebas mau pergi kemanapun. Tidak harus meminta ijin seperti pagi tadi yang ditambah dengan bujukan dibawakan oleh-oleh.

Akhmad Muklis dalam artikelnya yang berjudul Nostalgia, Sebuah Seni dan Terapi Memori memaparkan bahwa terdapat dua jenis nostalgia, yaitu nostalgia restoratif (restorative nostalgia) dan nostalgia reflektif (reflective nostalgia). Jenis restoratif merupakan nostalgia sebagai usaha manusia untuk menghidupkan masa lalu di masa sekarang, seperti pelajaran Sejarah. Sedangkan jenis reflektif merupakan sebuah usaha untuk mengingat masa lalu sebagai sebuah fakta untuk menciptakan unsur mediatif bahwa manusia memiliki keterbatasan.

Dilihat dari definisi di atas, maka yang kami lakukan merupakan nostalgia jenis restoratif. Kami berdua berusaha untuk menghidupkan kembali cerita yang terjadi 12 tahun yang lalu, dimasa sekarang. Tujuannya agar ikatan perasaan yang kami punya makin erat, makin cinta, dan makin memahami satu dengan lainnya.

Di ulang tahun pernikahan kami yang ke-12, kami ingin mengenang kejadian yang kami lalui di tempat itu hanya berdua. Jadi, kami harus meninggalkan anak-anak untuk sesaat. Empat jam sepertinya cukup, karena jarak ke tempat itu dari rumah kami hanya sekitar 25 km. Kami hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk tiba di tempat itu. Maaf ya anak-anak, ayah dan ibu pergi dulu untuk bernostalgia. (Bersambung)

***RN***

Tantangan Hari ke-11

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post